Kembara Ilmu: Praktikkan Dalam Kehidupan

العلم نور ... Ilmu Itu Cahaya

Bumi tanpa cahaya matahari akan hambar dan kehidupan akan binasa. Begitulah juga ibarat hati manusia - tanpa cahaya ilmu hati akan sakit dan mati. Apabila mati hati seseorang, maka dia tidak tahu tentang Rabb-nya, tidak menyembah-Nya, tidak mencintai apa yang seharusnya dicintainya dan tidak mencari Redha-Nya. Bahkan dia hanya menuruti syahwat walaupun di sana akan mendatangkan kemarahan Rabb-Nya. Dia tidak peduli apakah Rabb-Nya redha atau murka, yang penting dia telah melampiaskan syahwat dan keinginannya.

Ilmu adalah kehidupan dan cahaya sedangkan kebodohan adalah kematian dan kegelapan. Timbulnya kesengsaraan adalah disebabkan kegelapan dan kematian. Adapun sebab kebahagiaan adalah karena adanya cahaya dan kehidupan. Karena cahaya dapat menampakkan hakikat segala sesuatu. Oleh karena itu, carilah kebahagian hidup dan terangilah dengan ilmu-ilmu agama, selalulah sirami hati dengan cahaya ilmu yang bermanfaat. Ketahuilah sebenarnya ilmu juga mampu melenyapkan pelbagai macam penyakit hati, melembutkan kekerasan watak, dan mengikis sifat sombong dan akhirnya jadilah hati tersebut bersih, sihat dan selamat.

Seorang yang berilmu jika dihadapkan dengan permasalahan, ia dengan sangat bijaksana dalam menyikapinya, tidak sembarangan dalam bertindak, dan memutuskan dengan sangat matang. Jadi orang yang memiliki banyak ilmu, tidak disangsikan lagi akan dapat menghasilkan tafakur yang hebat, malah Allah akan melebihkan darjatnya dibanding yang lain, sebagai mana firman Allah dalam surah al-Mujadilah ayat 11, yang bermaksud:

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa darjat, dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Sekapur Sireh..

Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada sebuah pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (iaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak disebelah timur (sesuatu) dan tidak pula disebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis). Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala suatu.

Thursday, December 10, 2009

Praktikkan Dalam Kehidupan

No comments:

Post a Comment